Sebuah kendaraan hemat energi dari tim Institut Sains & Teknologi AKPRIND melakukan 'scrut-statis' dalam ajang Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) di Sirkuit Kenjeran Park, Surabaya, Jatim, (15/11). 53 tim dari 30 universitas se-Indonesia akan ikuti ajang ini. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
TEMPO.CO, Surabaya - Tiga orang peneliti
dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, mendapat anugerah saintis
muda dunia bulan Juni ini. Mereka dianggap telah memberikan kontribusi serta
inovasi dalam bidang elektromagnetik dan gelombang.
Penghargaan ini diberikan oleh International Union of Radio Science kepada peneliti-peneliti dunia yang berusia di bawah 35 tahun. Pada tahun 2014 ini penghargaan diberikan kepada 141 peneliti, termasuk tiga orang dari Indonesia.
Ketiga peneliti itu adalah Indah Kurniawati, 33 tahun, Daru Brilyantarto, 31 tahun, dan Paramita Eka Wahyu Lestari, 24 tahun. Daru dan Paramita adalah mahasiwa program magister di jurusan Teknik Elektro, sedangkan Indah kini tengah menyelesaikan program doktoralnya di jurusan yang sama.
Mereka mendapatkan penghargaan ini setelah mengajukan makalah penelitian mengenai penggunaan sistem komunikasi berbasis gelombang radio HF. Walaupun mengangkat tema yang sama, ketiga peneliti ini mengajukan hasil riset dengan titik fokus yang berbeda namun saling melengkapi.
Gelombang HF dikenal dengan karakteristiknya yang mampu menjangkau jarak yang sangat jauh. Selama ini, komunikasi gelombang HF digunakan oleh pengelola radio amatir dan komukasi pasca-bencana. Selain itu, di luar negeri, gelombang HF juga telah digunakan untuk kegiatan e-learning, sharing data, hingga komunikasi gawat darurat.
Penghargaan ini diberikan oleh International Union of Radio Science kepada peneliti-peneliti dunia yang berusia di bawah 35 tahun. Pada tahun 2014 ini penghargaan diberikan kepada 141 peneliti, termasuk tiga orang dari Indonesia.
Ketiga peneliti itu adalah Indah Kurniawati, 33 tahun, Daru Brilyantarto, 31 tahun, dan Paramita Eka Wahyu Lestari, 24 tahun. Daru dan Paramita adalah mahasiwa program magister di jurusan Teknik Elektro, sedangkan Indah kini tengah menyelesaikan program doktoralnya di jurusan yang sama.
Mereka mendapatkan penghargaan ini setelah mengajukan makalah penelitian mengenai penggunaan sistem komunikasi berbasis gelombang radio HF. Walaupun mengangkat tema yang sama, ketiga peneliti ini mengajukan hasil riset dengan titik fokus yang berbeda namun saling melengkapi.
Gelombang HF dikenal dengan karakteristiknya yang mampu menjangkau jarak yang sangat jauh. Selama ini, komunikasi gelombang HF digunakan oleh pengelola radio amatir dan komukasi pasca-bencana. Selain itu, di luar negeri, gelombang HF juga telah digunakan untuk kegiatan e-learning, sharing data, hingga komunikasi gawat darurat.
0 komentar