Acara penutupan Olimpiade Biologi Internasional ke-25 di Nusa Dua Bali
Nusa
Dua, Bali (Beritadewata.com) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Musliar Kasim menutup dengan resmi Olimpiade Biologi Internasional ke-25 yang
berlangsung di Nusa Dua Bali, Sabtu (12/7/2014). Dalam olimpiade kali ini,
Indonesia mampu meraik 3 medali emas dan 1 medali perak. Menurut Wamendikbud,
dibanding dengan tahun sebelumnya, prestasi Indonesia kali ini meningkat tajam.
"Dalam olimpiade biolgi yang ke-24 di Swiss tahun lalu, peserta asal
Indonesia hanya meraih 1 medai emas. Kali ini hasilnya luar biasa yakni 3
medali emas. Jadi prestasi Indonesia kali ini meningkat. Dan kita mengharapkan
untuk event yang akan datang prestasi ini terus dipertahankan dan atau
ditingkatkan," ujarnya.
Para peraih medali emas asal Indonesia tersebut antara lain Samuel Hendri Kurniawan, Valentino Sudaryo, dan Kelvin Suryaputra. Selain 3 medali emas, Indonesia juga meraih 1 medali perak atas nama Hana Fausyah Hanifin. Selain Indonesia, negara Asia lainnya yang mampu meraih medali emas tersebut adalah Taiwan dan Singapura. Sementara untuk medali perunggu tersebar merata hampir di seluruh benua di dunia. Terhadap para juara tersebut, Wamen menjanjikan akan dibiayai kuliahnya oleh pemerintah sesuai dengan keputusan presiden. Untuk medali emas akan dibiayai sampai S3, medali perak S2 dan medali perunggu S1.
Sementara Ketua Penyelenggara Olimpiade Biologi Internasional ke-25 Agus Dana Permana menjelaskan, gelaran olimpiade kali ini mendapat sambutan hangat dan antusiasme dari seluruh peserta yang ada. Selama berada di Bali, selain olimpiade berlangsung, para peserta diajak ke beberapa obyek wisata Bali dan mengenal budaya Bali secara dekat. "Ini nilai plus yang kita dapatkan dari olimpiade biologi yang ke-25. Semoga ini dipertahankan di masa yang akan datang," ujarnya. Dana juga mengakui jika prestasi Indonesia sangat membanggakan. Raihan 3 medali emas dan 1 perak cukup memuaskan pemerintah Indonesia. Padahal para peserta tersebut tidak mewakili group atau negaranya masing-masing. Mereka mengikuti olimpiade atas nama pribadi dari negaranya masing-masing. Ia berharap kualitas dan prestasi di bidang sains di Indonesia terus ditingkatkan. "Makanya pemerintah sangat berperan dalam meningkatkan kualitas keilmuan Indonesia. Kita tunggu saja pemerintah yang baru, apakah cukup care atau peduli dalam meningkatkan kualitas akademis di Indonesia, dan mampu menunjukkan ke dunia bahwa Indonesia itu bisa,"ujarnya.
Para peraih medali emas asal Indonesia tersebut antara lain Samuel Hendri Kurniawan, Valentino Sudaryo, dan Kelvin Suryaputra. Selain 3 medali emas, Indonesia juga meraih 1 medali perak atas nama Hana Fausyah Hanifin. Selain Indonesia, negara Asia lainnya yang mampu meraih medali emas tersebut adalah Taiwan dan Singapura. Sementara untuk medali perunggu tersebar merata hampir di seluruh benua di dunia. Terhadap para juara tersebut, Wamen menjanjikan akan dibiayai kuliahnya oleh pemerintah sesuai dengan keputusan presiden. Untuk medali emas akan dibiayai sampai S3, medali perak S2 dan medali perunggu S1.
Sementara Ketua Penyelenggara Olimpiade Biologi Internasional ke-25 Agus Dana Permana menjelaskan, gelaran olimpiade kali ini mendapat sambutan hangat dan antusiasme dari seluruh peserta yang ada. Selama berada di Bali, selain olimpiade berlangsung, para peserta diajak ke beberapa obyek wisata Bali dan mengenal budaya Bali secara dekat. "Ini nilai plus yang kita dapatkan dari olimpiade biologi yang ke-25. Semoga ini dipertahankan di masa yang akan datang," ujarnya. Dana juga mengakui jika prestasi Indonesia sangat membanggakan. Raihan 3 medali emas dan 1 perak cukup memuaskan pemerintah Indonesia. Padahal para peserta tersebut tidak mewakili group atau negaranya masing-masing. Mereka mengikuti olimpiade atas nama pribadi dari negaranya masing-masing. Ia berharap kualitas dan prestasi di bidang sains di Indonesia terus ditingkatkan. "Makanya pemerintah sangat berperan dalam meningkatkan kualitas keilmuan Indonesia. Kita tunggu saja pemerintah yang baru, apakah cukup care atau peduli dalam meningkatkan kualitas akademis di Indonesia, dan mampu menunjukkan ke dunia bahwa Indonesia itu bisa,"ujarnya.
0 komentar